Inflasi April 2024 Tercatat Melandai Dibanding Bulan Lalu

Ekonomi30 Views

GITULAH.COM – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen (mtm), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya di angka 0,52 persen, sehingga secara tahunan menjadi 3,00 persen (yoy).

Bank Indonesia (BI) menjelaskan inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah). Sinergi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) itu mampu melakukan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2024.

BI, dalam keterangan persnya, Kamis (2/5) menyebutkan inflasi inti tetap terjaga. Inflasi inti pada April 2024 tercatat 0,29 persen (mtm). Angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 0,23 persen (mtm), seiring kenaikan permintaan selama Idul Fitri, serta didorong peningkatan harga komoditas global, khususnya emas. Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti April 2024 tercatat sebesar 1,82 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya 1,77 persen (yoy).

Topik Lain :  Awal Tahun, LRT Jabodebek Tambah Jadwal Perjalanan dan Terapkan Tarif Promo

Sementara, kelompok volatile food mencatatkan deflasi 0,31% (mtm), pada April 2024. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,16 persen (mtm). Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi berlangsungnya musim panen, khususnya komoditas aneka cabai dan beras. Deflasi lebih lanjut tertahan inflasi komoditas bawang merah, tomat, dan bawang putih.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 9,63 persen (yoy), menurun dari bulan sebelumnya 10,33 persen (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan kembali menurun seiring berlanjutnya musim panen, serta didukung sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Sedangkan inflasi kelompok administered prices meningkat 0,62 persen (mtm) pada April 2024. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya 0,08 persen (mtm). Peningkatan terutama dipengaruhi inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan sigaret kretek mesin (SKM), seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Idul Fitri, dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau. Secara tahunan, inflasi administered prices menjadi 1,54 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya 1,39 persen (yoy).