Sri Mulyani : AS Respons Positif Proposal Indonesia dalam Negosiasi Tarif Dagang

Ekonomi349 Views

JAKARTA – Proses negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan seluruh lembaga yang terkait di AS seperti United States Trade Representative (USTR), Department of Commerce, dan US Treasury dijajaki untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh.

“Proses negosiasi Indonesia dengan AS melalui seluruh jalur yang bisa kita lakukan, baik itu tadi melalui USTR, melalui jalur Department of Commerce, dan sekarang juga dari US Treasury. Tentu untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, bagaimana ekspektasi dari AS dan proses pengambilan keputusan dari pemerintahan AS terhadap berbagai partner dagang mereka, termasuk Indonesia,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Jumat (25/04), di Jakarta.

Menkeu melanjutkan, agenda bilateral Indonesia dan AS untuk berdialog dan melakukan negosiasi mendapat respons baik dari AS. Proposal yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendapatkan apresiasi karena paling lengkap dan detail menggambarkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Selain itu, reformasi dan deregulasi yang dilakukan Indonesia juga dapat memecahkan masalah bilateral dan global.

Topik Lain :  Bank Indonesia Naikkan Bunga Acuan Jadi 6,25 persen

“Jadi ini adalah sebuah pengakuan dari AS terhadap langkah-langkah yang dilakukan Indonesia dan dengan bekal komunikasi awal yang tadi disebutkan, Indonesia among the first timer, the first mover, itu dianggap akan memberikan advantage posisi Indonesia dalam proses perundingan ini,” jelas Sri Mulyani.

Dia berharap, negosiasi nantinya akan mendapatkan hasil yang baik. Tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi perekonomian dunia. “Feedback yang positif ini tentu akan dijadikan bekal bagi kita untuk terus melakukan pembahasan di level teknis dengan tentu pada diharapkan akan terjadi sebuah manfaat bagi perekonomian Indonesia maupun bagi perekonomian regional dan dunia,” jelasnya.