GITULAH.COM – Setelah melalui proses Rapat Dewan Gubernur selama dua hari pada 18-19 Januari 2023, Bank Indonesia (BI) akhirnya mengambil keputusan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%.
Suku bunga Deposit Facility naik 25 bps menjadi 5%, Keputusan lainnya, BI menetapkan suku bunga Lending Facility naik 25 bps menjadi 6,5%.
Keputusan RDG tersebut menjadi catatan sejarah baru. Suku bunga acuan BI7DRR menjadi tertinggi dalam enam tahun terakhir atau sejak Oktober 2016. Ketika itu BI mematok suku bunga acuan sebesar 4,75%.
“Keputusan kenaikan yang lebih terukur sebagai langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking, dalam memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulanan, Kamis (19/1).
BI optimistis kenaikan suku bunga secara total 225 poin sejak Agustus 2022 ini sudah cukup memadai untuk mengontrol inflasi inti pada level 2% hingga 4% pada 2023. BI juga yakin inflasi IHK bisa kembali ke dalam kisaran 2%-4% pada semester kedua tahun ini.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menilai Bank Indonesia memang perlu menaikkan suku bunga acuan pada awal 2023. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengemukakan, kenaikan suku bunga pada Januari 2023 bisa 25 basis poin (bps). *