MPI Ambil Alih Saham Mayoritas Gedung Indonesia 1 dari China Sonangol

Bisnis459 Views

JAKARTA – Pasar properti perkantoran di Jakarta bakal bergairah. PT Media Property Indonesia (MPI) resmi mengambil alih seratus persen saham Gedung Indonesia 1, dari China Sonangol Media Investment (CSMI). Proses akuisisi dilakukan pada Desember tahun lalu. Pembangunan gedung tersebut, saat ini, sudah mencapai 60 persen.

“Kami optimistis, setelah proses rekonsiliasi terkait pengambilalihan saham mayoritas ini, pembangunan sekitar 40 persen sisanya bisa dituntaskan pada akhir tahun 2023,” ungkap CEO Media Grup, Mohammad Mirdal Akib, dalam konferensi pers Jumat (18/3), di The Plaza Office Tower, Jakarta. Mirdal menambahkan CSMI sendiri berganti nama menjadi PT Surya Indonesia 1 Properti (SIP).

Gedung Indonesia 1 terdiri atas dua menara kembar, South dan North, dengan tinggi sekitar 300 meter lebih, mencakup masing-masing 55 lantai dan 59 lantai. Gedung yang berdiri di atas lahan seluas 19 ribu meter persegi di kawasan MH Thamrin ini merupakan gedung multifungsi mencakup perkantoran, ritel, residensial, yang terhubung langsung dengan Stasiun MRT serta interchange berbagai transportasi publik. Gedung ini dibangun dengan green technology dengan sertifikasi internasional dan semua fasilitasnya ramah lingkungan memanfaatkan energi terbarukan.

Mirdal menegaskan khusus Menara South seluruhnya akan investasikan berdasarkan strata title, sehingga pembeli memiliki opsi lebih fleksibel, digunakan sendiri, disewakan, atau dijual. “Mulai hari ini, kami terbuka pada seluruh investor,” jelasnya. SIP, dalam pemasaran Gedung Indonesia 1, bekerja sama dengan manajemen investasi Colliers. Gedung Indonesia 1, dengan konsep green technology, diyakini berbeda dengan gedung lainnya. Lantaran itu, Mirdal mengaku optimistis terkait penjualannya. Apalagi, pasar yang disasar pun bukan hanya investor nasional, tapi juga market internasional seperti Dubai dan Singapura.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri cukup agresif sebagai anggota G20. “Jadi diharapkan, kita bisa tumbuh sesuai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ruang untuk investasi properti dengan pasar internasional di Jakarta masih cukup besar, dibanding kota-kota lain di Indonesia, sehingga masih bisa tumbuh cukup tinggi. Ini yang membuat kami optimistis,” jelas Mirdal.

Topik Lain :  Frisian Flag Investasi Rp 3,8 Triliun Bangun Pabrik Ketiga di Cikarang,