GITULAH.COM – Denny Frust, mantan vokalis band SKA Indonesia, ‘Monkey Boots’, merilis album solo terbaru bertitel ‘It’s Alright’. Sejak meninggalkan band-nya pada 2016, Denny memulai kariernya sendiri sebagai solois di kancah musik SKA, Reggae dan Soul. Sejak itu, Denny telah merilis 4 album, dan lebih dari 10 lagu single.
‘It’s Alright’ merupakan album keempat Denny, yang dirilis pada tahun ini. Album ini berkisah tentang menguatkan dan memotivasi diri sendiri dalam menjalani hidup. Terdapat delapan track dalam album ini dan kesemuanya mempunyai nuansa dan aransemen yang berbeda-beda dengan benang merah musik Jamaika. Mulai dari ‘It’s Alright’, ‘Kaulah Cahaya’, ‘Let My True Love’, ‘Ku Tunggu Kau Pulang’, ‘Jangan Lupa Daratan’, ‘Don’t Leave Me This Way’, ‘Free’ sampai ‘Pesta Akhir Minggu’.
Dari segi lirik, kata Denny, tak terlalu banyak berbeda dengan album-album sebelumnya, lirik yang positif memotivasi dan menguatkan, Bedanya di album ini setiap lagu punya vibes dan tastenya sendiri. “Ada unsur blues jazz, bahkan soul di tiap aransemennya,” terang Denny pada media, Jumat (31/5).
“Kita tahu, SKA dan Rocksteady adalah bagian dari Jamaican Musik. Itu kenapa gue bebasin orang mau bilang gw musisi apa, karena memang dari album pertama sampai saat ini musiknya variatif tapi akarnya tetap Jamaican Music,” jelas Denny.
Proses produksi album “It’s Alright” ini dibantu oleh Fred Gaza, Radit Echoman dan Rafi Sumantri serta mixed masteringnya di Echo Labz Studio. Denny mendedikasikan album ini untuk anak-anaknya dan semua orang yang dengan tulus membantunya selama proses bermusik.
Sebelum rilis resmi, Denny Frust juga merilis album fisik (CD), dan mengelola tour pra-rilis di beberapa kota di Indonesia: Jakarta, Gresik, Palangkaraya, Banjarmasin, Makasar, Merauke, Jayapura, dan Medan. Saat ini Denny sedang mempersiapkan Tour luar negeri antara lain ke Cina, Taiwan, Malaysia, dan Mongolia selama Juni–Oktober 2024. “Buat gue, merilis album dan melakukan tour adalah satu kesatuan yang nggak bisa dipisahkan, selain bisa bertemu orang-orang dan membuka jaringan baru, sekaligus juga bisa menjaga kewarasan dan kemurnian dalam berkarya,” jelas Denny.
