Depok Bangun Kemitraan Strategis Antardaerah, Amankan Pasokan Pangan

Depok, Megapolitan117 Views

GITULAH.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) dengan tema Penguatan Kerja Sama Antar Daerah untuk Ketahanan Pangan di Kota Depok dalam rangka Pengendalian Inflasi.

Pertemuan berlangsung di Ruang Edelweiss Balai Kota Depok. Digelar sebagai bagian dari strategi konkret dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di Kota Depok.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Depok, Mohammad Fitriawan, menjelaskan tema tersebut diangkat secara khusus mengingat posisi Kota Depok sebagai daerah konsumen.

“Kota Depok bukanlah daerah produsen bahan pokok. Oleh karena itu, kami sedang mengikhtiarkan kerja sama langsung dengan daerah-daerah penghasil komoditas penting, guna memastikan pasokan tetap terjaga dan harga tetap stabil,” kata Fitriawan, dikutip dari berita.depok.go.id, usai kegiatan, Rabu (25/6).

Dia menjabarkan, salah satu contoh konkret dari upaya tersebut adalah penjajakan kerja sama dengan Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai lumbung beras nasional. Selain beras, Karawang juga potensial sebagai pemasok produk pertanian lainnya.

“Kami ingin ada suplai langsung dari Karawang ke Depok, agar distribusinya lebih efisien dan harga bisa lebih terkendali,” kata Fitriawan.

Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kota Blitar, sebagai salah satu produsen utama telur ayam di Jawa, telah memasuki tahap lanjutan.

“Kami sudah menandatangani MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kota Blitar. Ini langkah strategis, karena telur adalah kebutuhan harian warga dalam jumlah besar,” tambahnya.

Selain membangun kemitraan antardaerah, Pemkot Depok juga mendorong pemanfaatan urban farming sebagai gerakan kemandirian pangan masyarakat.

“Urban farming ini bentuk ikhtiar memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan fasilitas sosial untuk menanam komoditas seperti cabai, kangkung, dan lainnya. Dengan begitu, warga tak selalu tergantung pada pasokan dari pasar,” jelas Fitriawan.

Topik Lain :  Dapat Bantuan Rp 8,8 M dari Pemprov Jabar, Kota Depok akan Punya Mal Layanan Publik