JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) secara resmi memperkenalkan tiga Chef de Mission (CdM) yang akan memimpin kontingen Tim Indonesia dalam tiga ajang multievent olahraga internasional sampai akhir tahun ini.
Endri Erawan yang merupakan Komite Eksekutif NOC Indonesia ditunjuk memimpin ke Asian Youth Games 2025 di Manama, Bahrain 22–31 Oktober 2025. Tuan rumah mempertandingkan 24 cabang olahraga, termasuk di antaranya camel racing yang akan diikuti 45 negara-negara di Asia.
NOC Indonesia juga menunjuk Komite Eksekutif Akbar Nasution untuk ajang Islamic Solidarity Games yang digelar di Riyadh, Arab Saudi 7–21 November 2025. Ajang ini akan mempertandingkan 19 cabang olahraga dan akan mempertemukan atlet-atlet dari 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Olahraga Tarik Tambang Indonesia (POTTI) Bayu Priawan Djokosoetono ditunjuk memimpin di ajang SEA Games 2025 di Thailand yang akan digelar 7–19 Desember 2025. Terdapat tiga kota yang akan menggelar 50 cabang olahraga dan 3 cabang olahraga eksebisi, yakni Bangkok, Chonburi dan Sonkhla.
“Tugas mereka yang utama menjamin para atlet dan ofisial bisa melaksanakan tanggung jawab dan tugas dengan baik. NOC Indonesia sifatnya pelayanan jadi berusaha melayani sebaik mungkin. Dengan bantuan mereka, Insya Allah Tim Indonesia untuk Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games dan SEA Games bisa dilaksanakan dengan baik dan bisa mendapatkan hasil medali yang terbaik,“ sebut Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum NOC Indonesia di Jakarta, Rabu(16/7).
Indonesia, pada edisi Asian Youth Games sebelumnya di Nanjing 2013, meraih peringkat 15 dengan perolehan 1 Medali Emas, 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu. Sedangkan pada edisi Islamic Solidarity Games Konya 2021 Indonesia berhasil meraih 13 Medali Emas, 14 Medali Perak, dan 29 Medali Perunggu dan menduduki peringkat 7 pada tabel perolehan medali. Sementara pada edisi SEA Games terakhir di Kamboja 2023, Tim Indonesia meraih peringkat tiga dengan total peraihan medali, 81 Medali Emas, 74 Medali Perak, dan 129 Medali Perunggu.
“Ini kehormatan bagi saya, ketua umum cabang olahraga dan memimpin untuk SEA Games. Tentu kami akan koordinasi dengan NOC Indonesia untuk arahan-arahan dan perintah selanjutnya terkait multievent ini,“ ungkap Bayu.
Indonesia Olympic Solidarity Program
Sementara itu, Komite Olimpiade Indonesia berkomitmen untuk menjalin kerja sama strategis dengan berbagai organisasi yang berada dalam jaringan Olympic Movement, termasuk di antaranya Komite Olimpiade Internasional (IOC), Federasi Internasional, serta institusi pendidikan tinggi luar negeri.
Kerja sama ini bertujuan untuk menyelenggarakan program-program pendidikan, baik dalam bentuk formal maupun non-formal, yang secara khusus dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas dalam pengelolaan organisasi olahraga Olimpiade (Olympic Sport Organization) secara profesional dan berlandaskan prinsip good governance.
Program ini tidak hanya ditujukan bagi para pengurus organisasi olahraga, tetapi juga terbuka bagi para praktisi hukum di bidang olahraga, baik yang berasal dari sektor swasta maupun lembaga pemerintahan dalam rangka memperdalam pengetahuan mereka terkait sports law dan sports governance secara komprehensif.
Perwakilan cabang olahraga anggota NOC Indonesia mengaku sangat puas dan mengapresiasi program yang dibuat oleh kepengurusan organisasi olahraga yang menjadi perpanjangan tangan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Indonesia tersebut. Terlebih, program yang dibuat dianggap sangat membantu cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki masing-masing cabang olahraga.
Seperti yang diungkapkan Sekjen Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA) Rinaldy Duyo yang menyebut banyak manfaat yang bisa diambil cabor dari program tersebut. “Misalnya program beasiswa yang tidak hanya untuk atlet, tapi lebih luas lagi untuk bisa meningkatkan kemampuan dari penerimanya yang dapat mendukung kinerja dalam pengembangan olahraga di Indonesia. Kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Indonesia,“ jelas Rinaldy.






