JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari bersama Sheikha Asma Al-Thani berhasil mencapai Cartensz Pyramid di Papua dalam misi ekspedisi Bersama, untuk menuntaskan meraih gelar ‘The Explorer’s Grand Slam’.
‘Explorer’s Grand Slam’ adalah titel yang diberikan untuk pendaki yang mampu mencapai puncak tujuh gunung tertinggi dari tiap benua di dunia dan bermain ski sampai di titik nol derajat masing-masing kutub. Pencapaian ini sekaligus menjadikan Sheikha Asma sebagai wanita Arab pertama yang berhasil menyandang gelar tersebut, serta orang Qatar pertama yang mencapai Puncak Carstensz.
“Lima tahun terakhir, Cartensz ini ditutup. Jadi ketika dibuka, seluruh dunia antusias. Kami sangat prihatin karena salju di puncaknya diperkirakan akan hilang dalam satu sampai dua tahun ke depan. Kami ingin memastikan keindahan alam ini dapat dinikmati generasi mendatang,” kata Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Puncak Jaya di Papua dipilih menjadi puncak terakhir yang dicapai Sheikha Asma yang merupakan Director Marketing and Communication NOC Qatar. Dalam kesempatan itu, Sheikha Asma juga meminta Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari untuk ikut mendampinginya.
“Banyak hal yang saya petik dari perjalanan ke Cartensz Pyramid. Salah satunya, NOC Indonesia berkomitmen untuk menjaga infrastruktur pendakian, khususnya di Cartensz. NOC Indonesia bersama dengan HIPMI Adventure kemarin juga menyumbangkan tali yang dipakai untuk mendaki di Cartensz yang terpasang sebanyak 800 meter dari 1.200 meter yang dibutuhkan,” jelas Okto.
Dia menambahkan perjalanan ini juga bertujuan menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia punya destinasi yang bagus dari sisi pegunungan untuk dikunjungi. “Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung pengembangan olahraga dan pariwisata di Indonesia dan ini sudah dibuktikan Sheikha Asma,” imbuhnya.
Perjalanan Sheikha mendapatkan titel ‘Explorer Grand Slam’ dimulai pada 2014 ketika pertama kali berdiri di puncak Kilimanjaro. Kemudian dilanjutkan dengan bermain ski di Kutub Utara pada 2018 dan mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin, Gunung Aconcagua (6,962 mdpl).
“Sejak itu, setiap pendakian adalah tentang mendorong batas dan menemukan apa yang mungkin. Namun, Carstensz Pyramid adalah tantangan ketahanan yang unik, karena mencapai puncaknya merupakan langkah terakhir dalam pencarian saya untuk menyelesaikan ‘Explorers Grand Slam’,” ujarnya.
Pada 2021, Sheikha juga berhasil mencapai puncak tertinggi di Eropa yakni Gunung Elbrus (5,642 mdpl) serta puncak tertinggi di Antartika, Vinson Massif (4,892 mdpl). Berlanjut ke tahun 2022, ia melanjutkan ekspedisi ‘Explorer Grand Slam’-nya dengan bermain ski di Kutub Selatan, berdiri di titik tertinggi bumi yang berada di benua Asia, Gunung Everest (8,848 mdpl) serta mencapai Puncak Denali (6,190 mdpl) di benua Amerika Utara.
“Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain, terutama perempuan muda di dunia Arab dan di luar sana, untuk menyadari bahwa tidak ada impian yang terlalu besar. Jalan mungkin sulit, tetapi setiap langkah membawa kita lebih dekat untuk mencapai apa yang kita inginkan,” tutup Sheikha.