Warga Lokal Pantai Selaki Terheran-heran Lihat Banyak Pria Sepuh Bersepeda

Santai679 Views

GITULAH.COM

PENGANTAR REDAKSI: Mulai Jumat (19/7/2024) seorang penjelajah bersepeda bernama Taufik Abriansyah memulai ekspedisi “Gowes ke Sabang, Gowes ke Marauke”. Sesuai judulnya, mantan wartawan Majalah Tempo ini berniat gowes ke ujung barat dan timur Indonesia dalam rangka mensyukuri nikmat Allah dan merayakan Indonesia. Mulai Senin (22/7) gitulah.com menurunkan ekspedisi tersebut. Selamat membaca.

Day 7
Jamnas MTB Federal Indonesia
Pantai Selaki, Tarahan, Lampung Selatan dipenuhi sepeda federal selama 24-26 Juli 2024. Hari-hari itu berlangsung Jamnas MTB Federal Indonesia.
Ada sekitar 600 peserta yang hadir, yang berdatangan dari seluruh Indonesia. Sebagian besar digowes dari tempat asal masing-masing. Sebagian lagi menggunakan pola “hybrid“.
Peserta yang digowes paling jauh antara lain dari Medan, Klaten, dan Padang. Jadi macam saya yang gowes dari Bandung ini masih terbilang dekat. Yang menggunakan pola _hybrid_ antara lain federalist asal Batam dan dari Bali.
Teman-teman dari Batam menggunakan kapal Pelni tujuan Tanjung Priok. Dari Priok mereka gowes hingga Pantai Selaki. Beberapa di antaranya melipir gowes ke Baduy dulu.
Teman-teman dari Bali, naik pesawat terbang ke Bandara Soekarno-Hatta baru lanjut digowes ke tekape.
“Sepeda dipeking di kardus. Turun dari pesawat kami rakit kembali. Memang agak repot, tapi kami senang,” kata Nyoman Dama, mewakili teman-teman Demen Federal Bali (DFB). Sebelum ke Lampung, Nyoman Dama dan kawan-kawan berkesempatan gowes explore kota Jakarta terlebih dahulu.
Tidak hanya dari nusantara, di antara peserta ada pula yang datang dari luar negeri. Adalah “Uncle” Azhar mewakili Fed Borneo yang datang dari Sabah, Malaysia. “Luar biasa solidaritas penggemar sepeda federal ini,” katanya.
Saya sendiri merasa senang bisa ikut bergabung menjadi peserta Jamnas VI Lampung. Sudah sejak beberapa bulan lalu saya mempersiapkan segala sesuatu. Karena tidak hanya sampai Lampung, saya ingin gowes sampai Palembang, bahkan hingga KM 0 Sabang.
Untuk perbekalan touring ini, saya punya uang THR pemberian anak-anak dan keponakan pada lebaran lalu. Saya juga mengumpulkan dana dengan cara berjualan kaos dan gantungan kunci sebagai merchandise. Alhamdulillah melihat kesungguhan saya, ada juga yang memberi donasi untuk tambahan bekal perjalanan.
Jamnas VI secara resmi dibuka oleh Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, diwakili Kepala Dinas Pariwisata.
Warga lokal yang tinggal di Pantai Selaki terheran-heran melihat banyak pria sepuh bersepeda berdatangan. Makin keheranan mereka melihat kami mendirikan tenda masing-masing untuk tempat kami tidur.
Pantai itu cukup nyaman. Anginnya lumayan kencang sehingga tidak ada nyamuk di sana. Sayangnya fasilitas toilet dan kamar mandi masih terkesan seadanya. Hanya beberapa saja yang sudah menggunakan keramik.
Pagi ini saya bergeser beberapa meter dari lokasi, mencari warung yang ada toilet bersih. Menemukan warung itu, baru saya bisa “buang hajat” sekaligus numpang ngecas hape. Dan ternyata harus bayar.
Panitia Jamnas membagikan nasi kotak dengan menu gulai ikan untuk sarapan. Untuk bikin kopi, saya harus masak air dulu.
Sebagaimana acara-acara kemping federal, peserta lebih suka bersilaturahmi dari tenda ke tenda, daripada berkumpul di area panggung. Sampai akhirnya panitia melempar-lemparkan hadiah, baru peserta berdatangan mendekati panggung acara. Alhamdulillah, saya kebagian satu kaos dari lemparan panitia.
Siang harinya, acara diisi dengan talkshow yang menghadirkan tiga pembicara. Yaitu Oom Abdurahman dan Oom Eko yang baru saja pulang dari gowes ke Mekkah, serta  Oom Aris, goweser yang juga seorang dokter.
Saya mendengarkan talkshow itu sambil duduk selonjor di saung yang ada di pinggir pantai di kiri panggung. Tiupan angin laut di tengah terik seperti itu membuat badan pengen ngagoler. Dan akhirnya saya tertidur. Bangun-bangun takshow  sudah selesai.
Sekitar pukul 16.00 saya ikut pertemuan antar-chafter yang membahas tempat penyelenggaraan Jamnas berikutnya. Saya mewakili Chafter Fedkoci (Federal Kota Cimahi).
Pertemuan itu dihadiri sekitar 35 chafter, dipimpin Oom Eko dan Oom Endra yang menjadi presidium admin MTBI. Kami sepakat dengan suara bulat mendukung Purwokerto yang akan jadi tempat Jamnas Federal tahun 2026. Usai pertemuan, kami melakukan foto bersama di pinggir pantai.
Selepas maghrib, saya menemani Pak Teguh Cokro melipir ke instansi tempatnya bekerja dulu. Yaitu Balai Karantina Pertanian yang ada di jalan raya Tarahan. Sekitar dua kilometer dari Pantai Selaki.
Ternyata ada acara peresmian taman, dan tentu saja makan-makan. Menunya komplet, lengkap dengan bakar-bakaran.
Sekitar pukul 22.00 kami baru pulang kembali ke lokasi Jamnas. Menembus jalan berbatuan di kegelapan malam.
Kamis, 25 Juli 2024
Taufik Abriansyah
Topik Lain :  Inilah 11 Jenis Buah yang Rendah Gula