Menpora: Laga Indonesia Lawan Red Sparks Jadi Gebrakan Industri Olahraga

Arena347 Views

GITULAH.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menilai laga persahabatan timnas voli Indonesia melawan klub voli Korea Selatan, Daejeon Cheong KwanJang Red Sparks jadi gebrakan industri olahraga.

Pertandingan, lanjut, Menpora Dito menjelaskan yang didanai oleh Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) merupakan bagian dari transformasi LPDUK yang sedang diubah menjadi seperti investasi atau venture capital-nya untuk industri olahraga.

“Ini adalah salah satu gebrakan dari badan layanan umum Kemenpora yaitu LPDUK, Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan. Jadi ini sebenarnya promosi juga bahwa LPDUK ini kita transformasi menjadi semacam lembaga pembiayaan seperti venture capital khusus untuk sementara usaha keolahragaan,” kata Menpora Dito dalam konferensi pers di Jakarta, pekan lalu.

“Intinya kita ingin mendorong bagaimana ekosistem sport industry ini maju tapi berdampak juga kepada pembinaan cabang-cabang olahraga dan hari ini di launching acara fun volleyball dimana menghadirkan tim Indonesia All Star wanita melawan tim Red Sparks,” tutur Dito.

Topik Lain :  Hadapi Red Spark Korea, PBVSI Panggil 14 Pemain Putri

Pertandingan eksibisi bertajuk “Fun Volleyball” tersebut dijadwalkan akan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta pada 20 April mendatang. Selain sebagai pertandingan persahabatan, pertandingan tersebut juga merupakan bagian dari pembukaan kompetisi Proliga 2024. “Ke depan kita lihat dan ini sengaja kita pilih di Indonesia Arena karena kita ingin juga sekaligus uji coba bagaimana kalau voli di Indonesia Arena semoga penuh biar nantinya juga Proliga juga bisa di Indonesia Arena,” ujar Dito.

Dito menjelaskan mengenai persiapan pertandingan antara Yola Yuliana dan kawan-kawan menghadapi tim yang diperkuat mega bintang asal Indonesia, Megawati Hangestri tersebut kini telah matang. “Sebenarnya kalau persiapan saya rasa ini sudah matang dan harus saya kembali jelaskan penyelenggaraan ini tidak menggunakan anggaran dari APBN. Ini adalah dana kelola yang ada di LPDUK,” tuntas Dito.