GITULAH.COM – Indonesia sebagai tuan rumah gelaran sepakbola internasional Piala Dunia U20, terus berbenah. Awal pekan ini, Ketua Panitia Lokal Piala Dunia U20, Erick Thohir, meninjau langsung proses renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Erick mengaku puas dengan progres pengerjaan renovasi tersebut. Dalam dua bulan terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Kementerian PUPR secara spartan melakukan finishing perbaikan GBT, dan rampung sesuai jadwal.
“Hari ini saya terharu, karena dilaporkan Pemerintah Daerah dan Pusat dua bulan terakhir melakukan misi yang tidak mudah. Mempersiapkan secara serius Piala Dunia U-20. Dengan kondisi yang ada saat ini bisa dibilang GBT salah satu yang terbaik di Indonesia. Renovasi lapangan sepak bolanya maksimal, begitupula infrastruktur pendukungnya. Fasilitasnya Ini bentuk keseriusan luar biasa. Terima kasih Pak Wali Kota,” papar Erick di sela-sela kunjungan.
Kunjunan ke GBT merupakan rangkaian ke venue-venue Piala Dunia U-20. Erick didampingi Zainuddin Amali (Menpora), Ratu Tisha (Wakil Ketua Umum PSSI), serta jajaran pengurus PSSI dan LOC. Di lokasi mereka didampingi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Sepekan menjelang audit akhir FIFA tanggal 21-27 Maret 2023, Pemkot Surabaya terus mengebut mencoba memenuhi catatan kekurangan fasilitas Stadion GBT. Eri Cahyadi menyebut semua catatan perbaikan dari FIFA yang menjadi ranah pemkot, sudah dieksekusi.
Misalnya saja menyangkut jalur disabilitas, area wartawan, tribune VIP, dan juga lahan parkir. Juga termasuk pagar lapangan yang sudah dalam kondisi tertutup semua. Khusus akses disabilitas di GBT lokasinya dipindah.
Akses disabilitas sebelumnya ada di gate 9 hingga 10 dan gate 13-14 akan dipindah ke gate 1. Selain akses disabilitas, FIFA juga sempat masukan terkait platform broadcast yaitu desain dan pitch management di lapangan. Kementerian PUPR pun proaktif meresponsnya.
Di sisi lain, daya listrik sudah ditingkatkan, dari 197 kva menjadi 555 kva yang ditangani langsung oleh PLN Surabaya. PLN menjamin genset tidak akan mengeluarkan asap sama sekali.
“PLN sudah memastikan hal-hal berkaitan dengan kelistrikan. Kita harus mengapresiasi kerja sama yang apik dari semua pihak terkait, hal positif yang harus terus dijaga agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa sukses,” papar Erick dilansir situs resmi PSSI. Selain lapangan utama, renovasi juga dilakukan di venue latihan Lapangan A dan C di area GBT, plus Gelora 10 November dan Thor.
FIFA dalam kunjungan akhir Januari 2023 lalu angkat jempol dengan progres perbaikan kedua lapangan tersebut. Otoritas sepak bola internasional itu sempat melakukan pengecekan struktur tanah, lapangan, panjang rumput serta sistem penyiraman dan drainase dengan alat instrumen yang mereka bawa. Hasil pengecekannya memuaskan.
Pemkot Surabaya bisa dibilang tinggal fokus ke perawatan saja. Selain menjaga tingkat kerataan rumput, perawatan yang dilakukan juga menyangkut penebaran pasir khusus dan pemberian bibit secara rutin agar permukaan lapangan ideal. “Khusus lapangan, semua sudah aman,” tutur Essy Asiah, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
“Kita sekarang bisa bersyukur di luar Jakarta punya fasilitas bagus berstandar internasional. Hal ini menunjukkan pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga daerah-daerah lain,” ucap Erick Thohir.
Di sisi lain, bicara soal akses menuju Stadion GBT bisa dibilang tak ada persoalan yang berarti. Dua jalan tol akses dari Pelindo dan JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat) terkoneksi dengan baik. Tim-tim peserta dan penonton bakal nyaman mendatangi stadion karena ketersediaan banyak akses jalan besar.
Demi menggejar deadline penyelesaian renovasi pada akhir bulan Maret ini, sejak awal tahun venue-venue yang dipakai buat keperluan Piala Dunia U-20 sudah steril dari berbagai kegiatan. Klub Persebaya Surabaya sejak putaran kedua Liga 1 tidak memakai GBT sebagai kandang mereka.
Perhelatan Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni di enam kota. Selain Surabaya, pertandingan turnamen yang diikuti 24 negara ini akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).