GITULAH.COM — Indonesia sukses menggunduli Inggris 5-0 di babak fase Grup D Piala Sudirman 2025 di Xiamen, Cina, Minggu (27/4).
Berikut fakta-fakta kemenangan tersebut:
Indonesia 5-0 Inggris
MD: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Rory Easton/Alex Green 21-11, 21-11
WD: Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs Abbygael Harris/Lizzie Tolman 21-8, 21-13
MS: Moh. Zaki Ubaidillah vs Nadeem Dalvi 21-10, 21-14
WS: Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Freya Redfearn 21-12, 21-10
XD: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Callum Hemming/Estelle Van Leeuwen 21-15, 15-21, 21-19
Kata Para Pemain
Fajar Alfian:
Pertandingan ini berjalan dengan lancar meskipun tadi saya beberapa kali melakukan kesalahan sendiri tapi alhamdulillah baik di gim pertama maupun kedua kami bisa mengontrol jalannya pertandingan.
Tegang pasti ada di setiap turnamen apalagi ini Piala Sudirman dan kami tampil pertama tapi kami sudah bisa mengatasinya. Walau belum terlalu in tapi kami cukup puas dengan hasil ini.
Muhammad Rian Ardianto:
Cukup di luar prediksi, Inggris menurunkan mereka. Kami berpikir ganda yang turun adalah Hemming/Van Leeuwen yang bermain baik di Swiss Open lalu. Setelah line up keluar, kami sempat melihat video permainan mereka termasuk saat melawan junior kami Joaquin/Al Farizi. Mereka punya pertahanan yang cukup rapat dan pukulan serang yang lumayan.
Awalnya kaget karena jarang sekali bermain pertama di turnamen beregu tapi kami harus siap apapun kondisinya. Apalagi sekarang order of play tidak ada pakemnya, semua tergantung referee.
Amallia Cahaya Pratiwi:
Alhamdulillah kami bisa bermain dengan baik walaupun kami belum tahu permainan lawan seperti apa. Tadi kami juga mencoba menyesuaikan kondisi lapangan dan shuttlecock. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan saat latihan hanya perlu adaptasi ketika shuttlecock nya baru lumayan kencang tapi kalau sudah terus dipakai rally semakin lambat lajunya.
Ini debut kami di Piala Sudirman, pasti berkesan dan akan jadi kenangan selamanya apalagi kami bisa menang hari ini dan menyumbang poin untuk Indonesia. Sangat senang.
Febriana Dwipuji Kusuma:
Di gim kedua lawan mencoba mengubah permainan, mereka banyak melakukan variasi. Mengatur pukulan tidak hanya smash kencang. Itu cukup menyulitkan tapi alhamdulillah kami bisa mengantisipasinya.
Di turnamen beregu pasti vibesnya berbeda dengan peroangan. Secara mental harus benar-benar siap bila dipercaya untuk turun.
Moh. Zaki Ubaidillah:
Saya mengucapkan alhamdulillah bisa mendapat kepercayaan untuk turun di Piala Sudirman ini dan bisa menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia.
Yang paling disyukuri adalah saya bisa mengatasi ketegangan di awal-awal gim pertama. Ini pertama kali saya main di Piala Sudirman dengan hawa yang benar-benar berbeda, ini semua pemain top yang sedang bertanding jadi membuat ingin menangnya lebih lagi. Setelah poin 11 gim pertama saya baru bisa mulai lebih enjoy mainnya lalu berlanjut ke gim kedua.
Ester Nurumi Tri Wardoyo:
Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan menyumbang poin untuk Indonesia. Untuk permainan tadi, di awal gim pertama poinnya sempat mepet karena saya merasa permainan saya belum terlalu in tapi setelah interval permainan saya bisa membaik dan itu terus sampai akhir gim kedua.
Tadi saat masuk lapangan tim sudah unggul 3-0, saya mau ucap terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah menang. Saya juga ingin menang jadi masih sedikit tekanan yang terasa tadi, sempat tegang tapi saya bisa mengatasinya.
Pitha Haningtyas Mentari:
Bukan permainan yang saya inginkan, sulit untuk keluar dari tekanan terlihat jelas di permainan saya tadi.
Di akhir-akhir saya bisa berani lagi karena ada Rinov, pelatih di belakang dan pastinya ada tim yang selalu membantu dan support, saya bersyukur juga berterima kasih.
Rinov Rivaldy:
Saat tertinggal di poin kritis gim ketiga, kami hanya fokus bagaimana terus menurunkan bola dan lebih nothing to lose, mencoba untuk lepas dari tekanan mereka.
Mereka memang pasangan yang bagus dan hari ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya penampilannya. Mereka juga tampil sangat lepas. (Sumber: laman resmi PP PBSI)