GITULAH.COM – Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjalin kerja sama dengan bank sentral negara lain untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. Dan kerja sama tersebut kini meluas dengan ditandatanganinya kesepakatan serupa dengan bank sentral Uni Emirat Arab (UEA). Penandatanganan dilakukan antara Gurbernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank Sentral Uni Emirat Arab, Khaled Mohamed Balama, Jumat (10/5).
BI, dalam keterangan persnya di Jakarta, menjelaskan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mendukung peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara yang mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral. Kemitraan antara UEA dan Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan perdagangan nonmigas yang terus meningkat antara 2017 sampai 2023.
Kerja sama tersebut mencakup kerangka kerja untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dalam dua mata uang nasional (Dirham UEA dan Rupiah Indonesia). Kesepakatan juga menjelaskan jenis transaksi yang memenuhi syarat dan memungkinkan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan.
“Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral dan diharapkan akan membantu dunia usaha mengurangi biaya pemrosesan transaksi,” begitu dijabarkan BI.
Menanggapi perjanjian ini, Perry menyampaikan pentingnya upaya memperdalam pasar keuangan dan memperkuat hubungan ekonomi UEArab dengan Indonesia melalui penggunaan mata uang lokal. “Inisiatif ini merupakan salah satu upaya mendorong stabilitas dan ketahanan untuk mengatasi meningkatnya kerentanan ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khaled mengatakan, “Perjanjian ini merupakan dasar untuk memperkuat kemitraan masa depan antara kedua belah pihak, membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor perbankan dan keuangan, serta sebagai upaya mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi.”