GITULAH.COM – Di tengah konflik bersenjata yang pecah di Sudan sejak 15 April 2023 antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri terus mengevakusi warga negara Indonesia di Sudan.
Misi evakuasi warga Indonesia di Sudan berlangsung saat militer Sudan dan kelompok paramiliter menyepakati gencatan senjata selama beberapa hari yang pada 30 April 2023 diperpanjang sampai selama 72 jam. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, dalam keterangan persnya, Senin (1/5), menjelaskan sampai Senin (1/5), tercatat sudah sebanyak 949 warga Indonesia telah dievakuasi dari Sudan. Rinciannya adalah 930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab.
Sedangkan total WNI yang telah dipulangkan ke Indonesia berjumlah 829 orang, semuanya melalui Jeddah. Semuanya dipulangkan dalam tiga tahap. Tahap Pertama, 385 orang tiba pada 28 April dengan Garuda Indonesia. Tahap Kedua, 363 orang tiba pada 30 April dengan Garuda Indonesia. Tahap Ketiga, 75 orang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU. Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.
Selanjutnya, pemulangan tahap keempat dijadwalkan tiba di Jakarta pada 2 Mei dengan Garuda Indonesia, rencananya sebanyak 100 evacuees. “Kita patut bersyukur, proses evakuasi WNI dapat dijalankan dengan baik di tengah banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warga negaranya dari Sudan,” ujar Retno. Dalam kesempatan yang sama Retno juga menyampaikan penghargaan pada Pemerintah Mesir dan Persatuan Emirat Arab yang membantu evakuasi warga Indonesia keluar dari Sudan.