GITULAH.COM – Laju inflasi Indonesia pada Januari 2023 mengalami penurunan dibanding inflasi bulan sebelumnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2023 tercatat 0,34% (mtm). Angka ini lebih rendah dibanding inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66% (mtm).
Realisasi inflasi tersebut, terutama didorong penurunan inflasi volatile food dan administered prices. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,28 persen (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,51 persen (yoy).
Inflasi kelompok volatile foods Januari 2023 menurun dari bulan sebelumnya, yaitu menjadi 1,40 persen (mtm), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 2,24 persen (mtm). Penurunan terutama dipengaruhi deflasi pada komoditas telur ayam ras dan tomat. Sementara, inflasi komoditas beras, aneka cabai, dan ikan segar tercatat meningkat sejalan kenaikan permintaan di awal tahun dan penurunan pasokan akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif. Secara tahunan, kelompok volatile foods mengalami inflasi 5,71 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,61 persen (yoy).
Kelompok administered prices mencatat deflasi menjadi 0,55 persen (mtm), setelah bulan sebelumnya mencapai 0,73 persen (mtm). Deflasi terutama dipengaruhi deflasi angkutan udara dan bahan bakar minyak jenis bensin seiring normalisasi harga setelah Natal dan Tahun Baru dan penurunan tarif fuel surcharge yang dikenakan maskapai, serta penurunan harga bensin nonsubsidi pada awal Januari 2023. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi 12,28 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 13,34 persen (yoy).
Perkembangan positif inflasi IHK ini tidak terlepas dari pengaruh koordinasi kebijakan pengendalian inflasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1 persen pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II 2023.
“BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter, serta berkoordinasi dengan Pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi,” ungkap Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono, dalam keterangan persnya, Senin (1/2), di Jakarta.
Inflasi inti pada Januari 2023 dijelaskan terkendali, di kisaran 0,33 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,22 persen (mtm). Peningkatan inflasi inti sejalan dengan pola musiman awal tahun, terutama terjadi di inflasi komoditas sewa rumah dan kontrak rumah. Secara tahunan, inflasi inti Januari 2023 tercatat sebesar 3,27 persen (yoy), lebih rendah dibanding inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,36 persen (yoy).