JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) tentang rencana kerja sama atas pengelolaan dan pengembangan kawasan berorientasi transit stasiun LRT Jabodebek yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis serta Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto di Jakarta Railways Center, Jakarta, Senin (28/3).
Tujuan MoU ini adalah sebagai langkah awal dan dasar bagi KAI dan Jakpro untuk mempersiapkan terlaksananya rencana kerja sama pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun LRT Jabodebek.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis menyambut positif dan mengapresiasi adanya kerja sama ini. Ia mengatakan bahwa perlu adanya sinergi antar stakeholder dan seamless connectivity antarmoda untuk mengatasi kemacetan serta menghadirkan infrastruktur penunjang konektivitas transportasi yang baik.
“Pengembangan kawasan terintegrasi diharapkan dapat menciptakan budaya baru, di mana stasiun tidak hanya menjadi tempat untuk naik turun penumpang, namun bisa menjadi simpul intermoda dan tempat multifungsi atau mixed use yang aman dan nyaman. Pengembangan ini juga akan membuat perjalanan menjadi lebih efisien melalui konektivitas yang baik antara transportasi umum dengan kawasan TOD,” kata Jeffrie, dalam siaran pers PT KAI.
Melalui MoU ini, KAI dan Jakpro akan melakukan kegiatan persiapan dan perencanaan dengan melakukan kajian-kajian secara komprehensif terkait rencana kerja sama TOD. Kerja sama ini di antaranya meliputi pemetaan potensi kawasan TOD yang akan dikerjasamakan, pemetaan potensi dan kelayakan bisnis di kawasan TOD, hingga kajian finansial dan kelayakan bisnis TOD.
Jeffrie berharap melalui kerja sama ini, KAI dan Jakpro mampu berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan dan tantangan yang ada, sekaligus membangun business model yang baik dalam melakukan implementasi kawasan yang berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip TOD.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan bahwa MoU ini menjadi pemicu semangat insan Jakpro untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk pengembangan kota Jakarta serta penyediaan fasilitas yang lebih baik dan nyaman bagi warga ibu kota.
“Jakpro merasa tersanjung dan berterima kasih atas bersedianya KAI memilih Jakpro sebagai mitra untuk pengembangan TOD LRT Jabodebek. Harapannya sinergi ini dapat mengakselerasi kemajuan fasilitas dan kota dapat berkembang dari segala aspek,” jelasnya.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022. Sampai dengan Maret 2022 progres LRT Jabodebek sudah mencapai 80,33 persen. Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. Adapun LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB setiap harinya.