GITULAH.COM — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapatkan piagam penghargaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Award 2023 dari pemerintah sebagai BUMN yang berkontribusi terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Niaga KAI, Hadis Surya Palapa, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Senin (20/3). Penganugerahan penghargaan ini dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo beserta sebagian menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh pelanggan KAI yang terus mematuhi protokol kesehatan di seluruh layanan kami. Juga bagi seluruh insan KAI yang bekerja dengan sepenuh hati menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang sehat,” kata Hadis.
Selama pandemi, sesuai ketentuan dari pemerintah, KAI membatasi jumlah maksimal pelanggan di dalam kereta. Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga KAI lakukan dengan optimal melalui penerapan protokol kesehatan ketat untuk naik kereta api, seperti pengecekan suhu tubuh serta wajib masker dan vaksin.
Untuk membantu pelanggan dalam melengkapi syarat naik kereta api pada masa pandemi Covid-19, KAI telah menyediakan tes Covid dengan tarif murah dan vaksinasi gratis di stasiun-stasiun. Data hasil tes Covid-19 dan vaksinasi pelanggan dapat terbaca secara otomatis oleh petugas boarding karena sistem Boarding KAI telah terintegrasi dengan PeduliLindungi yang saat ini berubah menjadi SatuSehat. Inovasi layanan ini KAI sediakan melalui upaya kolaborasi dengan berbagai stakeholder.
“Masa sulit akibat pandemi tidak membatasi KAI untuk memberi kontribusi lebih kepada bangsa. Pada periode awal pandemi, misalnya, KAI telah membagikan 10.000 voucher tiket kereta api jarak jauh secara cuma-cuma kepada guru dan tenaga kesehatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. KAI juga memberikan bantuan senilai Rp328 juta untuk porter stasiun yang terdampak pandemi,” jelas Hadis.
Bantuan untuk penanganan Covid-19 dalam bentuk ambulans dan alat pelindung diri (APD) juga KAI salurkan kepada sejumlah pemerintah daerah. Sebagai aksi nyata lainnya, KAI menggratiskan pengiriman angkutan oksigen dengan total berat 202 ton oksigen.
Anak perusahaan KAI yakni KAI Logistik juga turut memberikan layanan pengiriman gratis untuk angkutan oksigen ataupun tabung oksigen serta diskon khusus untuk pengiriman obat-obatan, APD, dan alat medis lain dengan menggunakan kereta api.
“Kami bersyukur di masa pemulihan ekonomi ini, KAI mencatatkan kebangkitan kinerja. KAI mencatat volume pelanggan KA pada 2022 yaitu 53,8 juta pelanggan, naik 134 persen dibanding 2021 sebanyak 23,0 juta pelanggan,” kata Hadis.
Tak hanya angkutan penumpang, sektor angkutan barang KAI pun menunjukkan kinerja yang positif. KAI mengangkut sebanyak 58 juta ton barang, naik 15 persen dibanding 2021 sebanyak 50 juta ton barang. Secara umum, peningkatan ini juga dipengaruhi oleh faktor pandemi yang semakin mereda, sehingga iklim usaha pun turut membaik.
“Bangkitnya kinerja KAI ini sejalan dengan strategi, harapan, dan aspirasi pemerintah yang menginginkan perusahaan agar dapat bertahan dan semakin kuat di tengah krisis kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19,” tutur Hadis.