JAKARTA — Uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test (FPT) calon anggota KPU dan Bawaslu RI periode 2022-2027 oleh Komisi II DPR digelar pada Senin (14/2) hingga Rabu (16/2). Pada FPT hari pertama, calon anggota KPU Dahliah Umar memaparkan gagasan tiga hal yang perlu dikembangkan di KPU ke depannya dan akan dilakukan jika dirinya terpilih.
Tiga hal tersebut yakni mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi, memperkuat Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), dan menyusun sistem teknologi informasi data hasil pemilu secara akurat.
Menurut mantan Ketua KPU DKI ini, optimalisasi teknologi informasi itu bertujuan untuk menyajikan data akun kinerja penyelenggara pemilu secara nasional dalam mengelola dan mengawal aktivitas lembaga, hasil kinerja divisi, komisioner serta pejabat, agar lebih efektif, terkontrol, dan terukur.
Sedangkan, penguatan Sidalih harus dilakukan dalam menyusun data pemilih secara berkelanjutan, dengan memperkenalkan sistem pendaftaran partisipasi aktif.
Pemanfaatan sistem teknologi informasi terkait data hasil pemilu, jelas Dahliah, harus dilakukan dengan akurat dan cepat, sesuai dengan keperluan berbagai pihak berkepentingan serta menjadi rujukan valid bagi para pemilih dan kontestan pemilu.
Penguatan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) elektronik, kata Dahliah, juga diperlukan sebagai instrumen pembanding berbasis website untuk pemilu dan berbasis mobile untuk pilkada.