Jakarta – Sektor investasi aset kripto di Indonesia akan kembali bergeliat dan memasuki babak baru. Jika tidak ada halangan, pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) akan meluncurkan bursa kripto paling lambat awal tahun 2022.
Bagaimana efek dari industri investasi aset kripto sendiri? Ketua Asprakindo, yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan memang saat ini bisa kita lihat aset kripto bertumbuh secara positif. Dengan pertumbuhan yang cukup masif ini, salah satu yang ditargetkan adalah hadirnya bursa kripto di Indonesia.
“Kami sangat mendukung hal ini karena dengan adanya bursa kripto akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di aset kripto serta menciptakan iklim ekosistem aset kripto yang matang. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang diakui dan potensial bagi pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Manda itu, dalam siaran pers Tokocrypto, Desember lalu.
Layaknya bursa saham, bursa kripto akan menjadi pasar, di mana aset-aset kripto
ditransaksikan. Masyarakat punya lebih banyak pilihan untuk menginvestasikan dananya, tak sebatas pada instrumen investasi konvensional, seperti saham, reksa dana, obligasi, emas, dan properti.