GITULAH.COM — Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dan pasangan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menembus semifinal BWF Super 300 Korea Masters 2025 di Iksan, Korea Selatan, Jumat (7/11). Sayang langkah ini gagal diikuti oleh Moh Zaki Ubaidillah.
Dhinda melanjutkan cerita manisnya di turnamen berhadiah total 240 ribu dolar AS (sekitar Rp3,98 miliar) ini dengan mengandaskan pemain tuan rumah Park Ga Eun 21-15, 20-22, 21-13 pada perempat final. Dua hari sebelumnya pada babak pertama Dhinda menyingkirkan unggulan 3 Sung Shuo Yun (Cina Taipei).
“Saya pernah menang melawan Park Ga Eun di Luxembourg Open 2025 kemarin. Jadi sudah tahu mainnya akan seperti apa. Gim pertama berhasil menang, namun tidak mudah juga karena lawan bermain ulet dan tahan,” ungkap Dhinda dikutip dari laman resmi PBSI.
Tentang kekalahannya di gim kedua, Dhinda mengatakan lawannya banyak memberikan dia bola belakang. “Karena didesak ke belakang saya jadi tidak bisa langsung menyerang dan mencoba bermain aman, namun di situ nafas saya terkuras jadi tidak sabar dan kalah di setting poin.”
Pada gim ketiga Dhinda mengaku pahanya keram. “Di situ saya mencoba untuk menahannya. Pola permainan juga akhirnya harus diubah karena sudah tidak kuat bermain reli, mau tidak mau saya bermain menyerang dan itu malah membuat lawan kaget lalu banyak tidak siap.”
Adapun Raymond/Joaquin lolos ke semifinal ganda putra setelah mendepak unggulan kedua asal tuan rumah Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju 21-14, 21-11.
“Senang bisa mengalahkan tuan rumah apalagi mereka pernah ada di level atas. Kami tidak boleh cepat puas karena besok masih ada pertandingan lagi jadi kita harus lebih maksimal lagi,” kata Joaquin.
Sementara Raymond mengatakan permainan mereka lebih agresif. “Kang dan Ki pemain senior, jadi ketika mereka bertahan tidak bisa langsung ditembusin sekali serang. Jadi lebih sabar saja di bola atasnya untuk mencari serangan.”
Sedangkan, Ubed –panggilan akrab Moh zaki Ubaidillah gagal melangkah ke semifinal setelah menyerah 19-21, 18-21, kepada Shogo Ogawa (Jepang).
