Raih Pendanaan 400 Ribu Dolar AS, Social Bread Resmi Diluncurkan

Bisnis636 Views

GITULAH.COM – Social Bread, digital marketing marketplace yang berbasis di Indonesia, resmi dilucurkan. Bersamaan dengan itu, dipastikan pula Sosial Bread meraih pendanaan sebesar 400 ribu dolar AS atau sekitar Rp 6 Miliar dari sindikasi yang dipimpin East Ventures. Pendanaan ini juga diikuti Living Lab Ventures. Dana segar ini bakal digunakan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda untuk memberdayakan ekosistem merchant.

Social Bread merupakan Digital Marketing Marketplace yang memungkinkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan konten kreator mengembangkan bisnis di media sosial. Didirikan pada tahun 2020, Social Bread telah bertransformasi menjadi startup teknologi yang memberikan solusi terpadu untuk seluruh pemilik bisnis di Indonesia. Saat ini Social Bread sedang membangun pengalaman live shopping yang berbeda yang bertujuan meningkatkan dan mendorong penjualan para merchant setidaknya 10 kali lipat dalam kurun satu tahun.

Social Bread juga menjadi salah satu perusahaan yang fokus pada pengembangan bisnis di media sosial, khususnya dalam pembuatan konten kreatif. Pengguna Social Bread meliputi industri fashion, industri makanan dan minuman, industri kesehatan, dan industri jasa. Akhir tahun ini, Social Bread berencana untuk membantu tiga ribu UKM dan menghubungkan sekitar 1.500 konten kreator dari kota-kota besar di Indonesia. Social Bread berkomitmen membantu UKM meningkatkan penjualan.

“Kami percaya Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk menjangkau para pelanggan. Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, kami memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif,” kata Edho Zell, Co-Founder dan Chief Executive Officer Social Bread, dalam keterangan tertulisnya usai peluncuran Social Bread di di Social Bread Hub, The Breeze BSD City, Tangerang, Selasa (28/3). Edho juga mengungkapkan apresiasinya atas kepercayaan investor melalui pendanaan yang diberikan. “Kami percaya pendanaan ini merupakan bukti kuat akan misi kami, membawa kemajuan dan dampak nyata bagi para pemilik bisnis dan konten kreator,” tambah Edho. Ditambahkannya,

Topik Lain :  Antisipasi Inflasi, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75 persen

“Dalam kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab kami akan membangun platform teknologi berbeda yang memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik,” kata Herman Widjaja, Commissioner Social Bread. Edho menambahkan banyak pebisnis dan UKM kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis karena keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan mengelola akun media sosial. “Tidak semua UKM memiliki tim khusus atau dapat mempekerjakan agensi digital karena membutuhkan investasi anggaran yang besar,” ujarnya.

Co-Founders of Social Bread
Co-Founders Social Bread (kiri ke kanan) Messiah Richardo, Lydia Susanti, Ester Jeanette, dan Edho Zell. Foto: Dok Social Bread.

Social Bread didirikan Edho Zell (Chief Executive Officer), Lydia Susanti (Chief Operating Officer), Ester Jeanette (Chief Marketing Officer), dan Messiah Richardo (Chief Technology Officer) pada tahun 2020. Memiliki pengalaman serupa dalam bidang pemasaran digital dan media sosial, para co-founder ini menyadari besarnya potensi media sosial dalam memengaruhi keputusan pembelian pada pelanggan, terutama karena media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saat ini. Social Bread hadir untuk menghilangkan dua masalah tersebut dengan menyediakan platform untuk menghubungkan UKM dengan para konten kreator dan influencer lokal.

“Kami menyambut Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan konten kreator, tetapi juga membantu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk mengembangkan bisnisnya. Kami berharap bisa terus merasakan dampak positif Social Bread,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.

Sejak tahun 2020, Social Bread telah mendukung lebih dari 500 UKM dari Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lainnya di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial. Social Bread telah mengelola lebih dari lima ribu mitra kreator terdaftar.