JAKARTA — Sulit dibayangkan, pebulu tangkis nomor satu Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dikalahkan pemain tidak terkenal di babak pertama BWF World Tour Korea Terbuka, Selasa (05/03/2022).Ginting yang diunggulkan di tempat pertama menyerah kepada pebulu tangkis Prancis, Lucas Claerbout, 16-21, 13-21.
Ginting adalah pemegang peringkat 5 dunia dan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 (2021). Akhir bulan lalu dia masih mampu mencapai semifinal Swiss Terbuka.
Sedangkan, Claerbout yang tahun ini memasuki usia 30 tahun (4 tahun lebih tua dari Ginting) hanya berperingkat 67 dunia dan belum pernah mencatatkan diri sebagai juara di turnamen-turnamen besar. Terakhir, Claerbout tampil sebagai finalis di Estonia Internatonal 2020. Sepanjang kariernya dia baru mengumpulkan hadiah uang 20.841 dolar AS. Bandingkan dengan Ginting yang sudah meraup 444.385 dolar AS.
Korea Terbuka 2022 merupakan pertemuan kali kedua bagi kedua pemain. Pada pertemuan pertama di Prancis Terbuka 2016, Ginting menang 21-16, 21-19, di babak perdelapan final.
Menurut Irwansyah, pelatih yang mendampingi Ginting, anak asuhnya tersebut bermain dengan performa yang tidak bagus. Kurang variasi dan monoton.
“Hari ini Ginting main tidak bagus, tidak bisa untuk mengontrol lawan. Variasinya juga menoton sehingga mudah ditebak sama lawan. Banyak mati sendiri dan kakinya pun sudah kelihatan berat di lapangan. Saya tanya sama dia setelah selesai main, dia bilang feeling sedang tidak enak,” papar Irwansyah, seperi dikutip dari laman resmi PBSI, pbsi.id.
“Saya harus benahi pola cara berpikirnya, sebab di latihan pun ada pukulan yang tidak enak, langsung dia kepikiran terus. Dan itu yang membuatnya tidak percaya terhadap kemampuan yang dia miliki. Jatuhnya menjadi beban,” ujar Irwansyah.
Wakil tunggal putra Indonesia lainnya, Shesar Hiren Rhustavito sukses meraih tiket babak 16 besar setelah di babak pertama di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Selasa (5/4), menghentikan perlawanan Sitthikom Thammasin dari Thailand, 21-18, 14-21, 21-9.
Pertarungan ini tidak bisa dibilang mudah bagi Vito. Dia harus menguras tenaga selama 64 menit sebelum memenangkan laga. Bermain sabar dan fokus menjadi kunci kemenangannya.
“Di gim pertama awal sebenarnya main sudah langsung in, tapi lawan coba mengubah tempo permainan di pertengahan gim. Saya agak kaget, tapi beruntung bisa kembali ke pola saya dan ambil kemenangan,” tutur Vito.
“Di gim kedua, tempo main saya terlalu mengikuti tempo dan pola permainan dia. Di gim ketiga saya memaksa lawan untuk mengikuti tempo permainan saya dan dia kelihatan sulit mengimbangi. Kunci kemenangan tadi bermain sabar dan fokus poin demi poin,” Tambahnya.
Vito yang menjalani periode kurang meyakinkan di tur Eropa kemarin setelah selalu kalah di babak 32 besar dalam tiga turnamen yaitu Jerman Terbuka, All England, dan Swiss Terbuka, mengaku akan berusaha untuk bangkit di ajang ini.
“Iya saya memang cukup kecewa untuk penampilan saya di tur Eropa kemarin. Tapi sebisa mungkin saya harus menjaga pikiran saya untuk bisa semangat lagi di turnamen selanjutnya. Untuk di Korea ini saya mau fokus satu-satu dulu dan mencoba bermain enjoy saja,” ucap Vito.
“Untuk pertandingan selanjutnya saya akan lebih semangat lagi dan bermain maksimal,” kata Vito.