Begini Proyeksi Pasar Aset Kripto di Tahun 2022?

Bisnis848 Views

Jakarta – Sepanjang tahun 2021 lalu, terjadi pasang surut beberapa aset kripto kapitalisasi besar (big cap), seperti Bitcoin, Ethereum dan lainnya. Namun nilai dari aset kripto terpopuler, Bitcoin saat ini mengalami penurunan hampir 30% dari rekor tertinggi, yakni di kisaran harga US$69.000 yang berhasil dicapai pada November tahun lalu. Ini memperlihatkan sepanjang tahun ini pergerakan Bitcoin sangat tidak menentu.

“Banyak faktor penyebab lesunya market aset kripto belakangan ini, khususnya Bitcoin, Ethereum dan lainnya. Kebijakan pengawasan yang bakal semakin ketat, investor yang wait and see atau bahkan ada yang cut loss untuk kebutuhan akhir tahun, sehingga akan cenderung stagnan beberapa bulan ke depan,” kata Afid Sugiono, Trader Tokocrypto, dalam siaran pers Tokocrypto, Desember lalu.

Afid menyatakan walaupun pergerakan Bitcoin dan lainnya cukup liar, tak dapat dipungkiri bahwa aset kripto itu masih tergolong favorit dan salah satu jenis investasi yang cukup ramai diminati. Sejauh ini kebanyakan aset kripto big cap, khususnya Bitcoin sedang menunjukan siklus pengulangan.

‘Bukan tidak mungkin di kemudian hari Bitcoin dan kripto bisa semakin luas diterima oleh masyarakat. Fundamental Bitcoin yang bagus, ditambah dengan kepercayaan investorterhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, tentu harganya cenderung akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu ini bisa dijadikan suatu aset masa depan,” ungkapnya.

Bagi masyarakat yang ingin mempelajari investasi aset kripto dan ekosistem blockchain lainnya, bisa instal aplikasi Kriptoversity yang saat ini tersedia di Google Play Store. Selain itu, bisa memanfaatkan tools atau insight di Tokocrypto insights.tokocrypto.com/signal yang bekerja sama dengan KepingAI untuk dapatkan pemahaman terkait koin/token di market sebelum melakukan investasi.

Topik Lain :  Menekraf Kerja Sama Sektor Ekraf dengan US-ABC